Fungsi rem pada kendaraan (mobil, motor, sepeda, becak, bajaj, dll) adalah untuk memperlambat dan memberhentikan kendaraan. Perangkat rem menjadi sangat penting dalam semua kendaraan. Rem mungkin tidak berfungsi dengan baik jika kita salah dalam operasi yang mengakibatkan kecelakaan. Bahkan pembalap kelas dunia juga mengakui bahwa rem merupakan hal yang sulit, dan perlu pelatihan khusus. Membuat berhenti atau memperlambat kendaraan yang berjalan cepat dengan aman dan tidak membahayakan dirinya dan orang lain.
GRIP RODA SANGAT PENTING
Pijakan dan daya cengkram roda/ban terhadap jalan/aspal sangat penting. Dengan adanya grip atau dengan kata lain ban menapak sempurna dengan jalan/aspal maka kendaraan dapat dikendalikan dengan baik. Sebaliknya, apabila jalan licin atau ban kondisi tidak bagus sehingga mengurangi daya cengkram terhadap jalan/aspal, membuat kendaraan sulit dikendalikan atau tergelincir atau sering disebut “Selip”.
Pada saat kendaraan meluncur, maka ban mengunci diam / berhenti berputar akibat dari pijakan penuh kami pada pedal rem, itu membuat hilangnya grip / cengkraman ban ke jalan / aspal. Bahkan jika kita membelokkan steer dengan maksud menghindari tabrakan tidak akan ada artinya, karena kendaraan masih akan mengemudi lurus ke depan sebagai akibat dari hilangnya grip sebelumnya.
Untuk itu kita perlu terus menjaga ban sebanyak mungkin mendapatkan pegangan di jalan / aspal. Caranya: pada saat kita menginjak pedal rem dan ban terdengar memekik, segera melonggarkan papan pedal rem untuk mendapatkan kembali grip, kemudian ulangi tapak pedal rem hingga kendaraan berhenti tanpa selip.
TEKNOLOGI ABS (Anti-lock Braking System)
Teknologi Rem pada kendaraan pun terus dikembangkan hingga mempermudah pengemudi mengoperasikannya dan dapat tetap konsentrasi penuh untuk menghindar dari kecelakaan yang tidak diinginkan terjadi (saat kondisi panik/rem mendadak).
Setiap roda dipasang sensor dan pulser untuk dikontrol oleh komputer ABS (Control module). Dan perangkat rem pada setiap roda juga dikontrol oleh komputer ABS.
Saat terjadi pengereman, ketika ban terdeteksi tidak berputar atau selip, maka komputer akan membuat perangkat rem pada ban tersebut membuka agar ban kembali berputar untuk mendapatkan grip, dan proses rem dilanjutkan.
Proses ini cukup cepat, sehingga terasa seperti pulsa/getaran yang dapat dirasakan pada pedal rem saat kita menginjak pedal tersebut.
Keras atau halusnya pulsa/getaran pada pedal berbeda tiap mobil, berkaitan dengan teknologi dan kualitas ABS yang digunakan.
Biasanya mobil mahal akan semakin tidak terasa getaran/pulsa nya.
Rem ABS pada sepeda motor. terlihat Sensor ABS dan Gear Pulsernya (bergaris2)
Gambar di bawah memperlihatkan teknologi ABS sangat membantu kendaraan untuk dapat menghindari dari kecelakaan saat melakukan pengereman mendadak.
Untuk kendaraan yang belum menggunakan teknologi ABS, lebih sulit untuk menghindari kecelakaan apabila teknik pengereman tidak benar.
Belajar ngerem
Bila kendaraan kita belum dilengkapi teknologi ABS? Yuk kita belajar bagaimana mengoperasikan Rem dengan benar, sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan.
1. INJAK PENUH
Cara pengereman ini paling sering dilakukan, dan umumnya karena berpikir bahwa REM adalah untuk membuat kendaraan berhenti, jadi perlu diinjak sekeras-kerasnya saat rem mendadak agar dapat berhenti. HINDARI CARA SEPERTI INI !!!
Cara pengereman mendadak dengan menginjak penuh pedal rem, umumnya membuat ban mengunci sehingga ban kehilangan grip, kendaraan akan terus meluncur dan sangat sulit untuk dikendalikan. INI SANGAT BERBAHAYA! BERLATIH UNTUK TIDAK MELAKUKANNYA !!!
Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang sangat panjang akibat ban kehilangan grip terhadap jalan/aspal:
2. PULSE BRAKING
Supaya ban mendapatkan grip saat melakukan rem mendadak, kita dapat melakukannya dengan menginjak-lepas-injak-lepas-injak-lepas pedal rem sedalam-dalamnya dengan cepat. Sebenarnya ini mirip yang dilakukan oleh teknologi ABS.
Dengan teknik Pulse ini jarak pengereman kendaraan menjadi lebih pendek, dan kendaraan dapat sambil dikendalikan arahnya.
Jadi saat melakukan Pulse Braking ini, kita dapat membelokkan kendaraan untuk menghindar dari tabrakan dengan yang di depan kita.
Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang jauh lebih pendek ketimbang cara yang salah (no.1) di atas.
3. THRESHOLD
Cara ini mirip seperti nomor 1, tetapi pedal ditekan hingga hampir habis (titik kritis) sesaat sebelum ban terkunci, terus ditekan hingga kendaraan benar-benar berhenti.
Ternyata cara ini dapat memperpendek jarak pengereman, lebih pendek dari cara Pulse Braking di atas. Namun cara ini memerlukan latihan agar dapat benar-benar mengenali karakter dari rem kendaraan tersebut. Setiap kendaraan memiliki karakter perangkat rem yang berbeda-beda.
Pada gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman yang cukup pendek.
4. DENGAN ABS
Untuk kendaraan yang sudah menggunakan teknologi ABS, maka cara pengereman yang benar adalah saat melakukan Rem mendadak, injaklah penuh pedal rem secara cepat dan kuat, tetap tahan pedal tersebut hingga kendaraan berhenti.
Akan terasa pulsa/getaran pada pedal, itu normal, dan mendandakan fungsi ABS sedang bekerja mengatur pengereman di tiap roda.
Yang sering terjadi, banyak orang yang malah melepas injakan pedal rem tersebut dikarenakan kaget ada getaran pada pedal rem tersebut, sehingga kecelakaan pun terjadi karena kendaraan akhirnya terus meluncur.
Gambar di bawah memperlihatkan jarak pengereman ABS sangat baik.
Catatan:
Kita perlu meluangkan waktu untuk berlatih mengenal karakter kendaraan yang kita gunakan. Cari area kosong yang cukup besar untuk berlatih rem yang benar sampai kita benar-benar mengenal karakter kendaraan. Jarak pengereman Seberapa efektif kendaraan.
Dengan mengenal karakter kendaraan, kita bisa lebih berhati-hati saat berkendara. Jangan memaksakan diri di luar batas kendaraan.
Teknik Threshold juga dapat diterapkan pada kendaraan dengan rem ABS.
Jika dilakukan dengan baik, jarak pengereman dengan teknik threshold dapat lebih pendek dari ABS itu.
Perhatikan juga kendaraan di belakang kami ketika membuat pengereman mendadak, cobalah untuk menghindari tabrakan beruntun tersebut.
source:
http://www.saft7.com/belajar-ngerem-yuk/
0 komentar: